Sabtu, 26 Februari 2011

SKRIPSI

KORELASI AKTIVITAS OBYEK WISATA PEMANDIAN AIR PANAS BAYANAN TERHADAP AKHLAK REMAJA DI DESA JAMBEYAN KECAMATAN SAMBIREJO KABUPATEN SRAGEN

SKRIPSI
Oleh :
TAUFIQ ACHMADIYANTO
NIM : D31205068

FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2010

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah
Bangsa Indonesia tidak hanya dikaruniai tanah air yang memiliki keindahan alam yang melimpah, tetapi juga mempunyai daya tarik sangat mengagumkan. Keadaan flora dan fauna, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan sumber daya dan modal yang besar artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan.
Pengembangan pariwisata Indonesia menggunakan konsep pariwisata budaya yang dirumuskan dalam Undang-Undang Pariwisata Nomor 09 Tahun 1990 yang menyatakan bahwa “kepariwisataan mempunyai peranan penting untuk memperluas dan meratakan kesempatan berusaha untuk membuka lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah, memperbesar pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat serta memupuk rasa cinta tanah air, memperkaya kebudayaan nasional, dan memantapkan pembinaannya dalam rangka memperkukuh jati diri bangsa dan mempererat persahabatan antar bangsa”.
Pariwisata merupakan salah satu sektor andalan pemerintah untuk memperoleh devisa dari penghasilan non migas. Sumbangan pariwisata bagi pembangunan nasional, selain menyumbangkan devisa bagi negara, pariwisata juga mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan nasional, yaitu: memperluas lapangan usaha, memperluas lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat dan pemerintah, mendorong pelestarian dan pengembangan budaya bangsa, memperluas wawasan nusantara, mendorong perkembangan daerah, mendorong pelestarian lingkungan hidup, memperluas wawasan nusantara dan menumbuhkan rasa cinta tanah air.
Dipilihnya pariwisata sebagai salah satu sumber devisa karena pariwisata oleh para ahli ekonomi dianggap sebagai “Industri Tanpa Cerobong Asap”. Namun demikian tidak berarti bahwa pariwisata tidak mendatangkan bahaya yang dapat menimbulkan resiko. Salah satu resiko yang dihadapi oleh industri pariwisata adalah perubahan kebudayaan masyarakat sekitar obyek wisata yang diakibatkan munculnya kebudayaan yang dibawa oleh pendatang atau wisatawan.
Hal ini relevan dengan Kabupaten Sragen yang merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Jawa Tengah yang memiliki potensi kepariwisataan, yaitu wisata Pemandian Air Panas Bayanan. Kabupaten Sragen banyak menyimpan potensi wisata alam, di antaranya adalah Waduk Kedung Ombo, Wisata Gunung Kemukus (Wisata Ziarah Makam Pangeran Samudro), Kolam Renang Kartika, Sangiran.
Pemandian air panas Bayanan terletak di kawasan utara lereng Gunung Lawu, tepatnya di Desa Jambean, Kecamatan Sambirejo. Jarak dari Kota Sragen ke Bayanan kurang lebih 20 Kilometer, atau sekitar 25 menit perjalanan dengan kendaraan bermotor. Menurut cerita rakyat yang berkembang secara turun temurun, sejak jaman dahulu masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi tersebut sudah meyakini bahwa air Panas Bayanan mengandung banyak khasiat. Berbagai macam penyakit seperti rematik, gatal-gatal dan penyakit-penyakit lainnya dapat sembuh hanya dengan mandi air panas. Dahulu orang-orang menyebutnya Hyang Tirto Nirmolo, artinya penyembuh penyakit. Ceritera mengenai khasiat Air Panas Bayanan rupanya terus berlanjut hingga kini. Para wisatawan, terutama wisatawan lokal dari hari ke hari semakin banyak yang berminat untuk berkunjung ke obyek wisata tersebut. Keunikan-keunikan yang dapat ditemui pada pemandian Air Panas Bayanan, yaitu sumber air panas keluar atau muncul di tepi sungai disebelahnya dengan selisih ketinggian 2 meter dan tidak bocor ke sungai. Obyek wisata pemandian air panas Bayanan saat ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas menarik. Selain air panas alam, juga terdapat taman Rekreasi yang indah dan menawan berisi kolam renang dan jenis-jenis mainan anak-anak, Hutan Wisata dengan kelengkapan bersantai dan tempat peristirahatan, Musholla, panggung hiburan, penginapan, kamar bilas dan toillet serta tempat parkir yang sangat luas.
Selama bertahun-tahun Indonesia telah menempatkan pembangunan ekonomi sebagai indikator keberhasilan pembangunan. Semua aspek kehidupan dirancang hanya untuk memenuhi kepentingan ekonomi, yaitu dengan mengejar pertumbuhan ekonomi setinggi mungkin tanpa melihat akibat yang muncul terhadap perkembangan pendidikan.
Dalam aspek-aspek lain selain pendidikan, lingkungan dan sosial budayapun juga dikorbankan demi kepentingan ekonomi. Padahal, menurunnya pendidikan sangat berhubungan dengan moral (akhlak) para pengunjung dan juga masyarakat yang bertempat tinggal disekitar lingkungan obyek wisata, misalnya dalam hal perbuatan Asusila di tempat pariwisata maupun di tempat umum yang sekarang dianggap sudah tidak tabu lagi, hal ini diakibatkan karena kurangnya perhatian orang tua, masyarakat, maupun pemerintah terhadap pendidikan agama. Selain berakibat negatif pada aspek lingkungan, sosial, dan akhlak, obyek wisata sekarang juga menjadi obyek yang strategis bagi Pekerja Seks Komersial (WTS). Timbulnya kemaksiatan yang diakibatkan oleh degradasi moral, berdirinya rumah-rumah penginapan dan juga warung remang-remang yang memasang tarif murah mengakibatkan menurunnya akhlak remaja. Sehingga yang dulunya obyek wisata sebagai tempat bermain atau berkunjung bagi anak-anak maupun remaja sekarang preman atau wisatawan yang suka melacur juga ikut andil untuk mendatangi obyek wisata dengan tujuan tertentu.
Tidak bisa dipungkiri bahwa berkembangnya pariwisata disamping memberikan keuntungan juga memberikan kerugian-kerugian. Oleh karena itu, pengembangan pariwisata harus terencana supaya hubungan antara obyek wisata dengan masyarakat maupun pengunjung dapat memaksimalkan hasil yang positif dan hubungan yang bersifat negatif dapat ditekan seminimal dan sedini mungkin.
Dari pengamatan penulis, apakah aktivitas obyek wisata Pemandian Air Panas Bayanan menumbuhkan sifat positif ataukah mengakibatkan akhlak negatif terhadap remaja di Desa Jambeyan Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen?. Dari permasalahan yang ada, penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian, dan penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa obyek wisata tidak hanya menguntungkan akan tetapi juga dapat merugikan bagi masyarakat sekitar maupun pengunjung. Untuk menjawab pertanyaan dari permasalahan di atas penulis tidak hanya asal menjawab akan tetapi penulis mempunyai alasan yang dapat memperkuat jawaban dari pertanyaan. Oleh karena itu, untuk mencari jawaban pada permasalahan tersebut penulis perlu melakukan studi penelitian dan penulis mengangkat judul “KORELASI AKTIVITAS OBYEK WISATA PEMANDIAN AIR PANAS BAYANAN TERHADAP AKHLAK REMAJA DI DESA JAMBEYAN KECAMATAN SAMBIREJO KABUPATEN SRAGEN”.




B.Rumusan Masalah
Dalam rangka untuk memperjelas maksud dan arah tujuan penelitian sekaligus untuk memperkuat hasil penelitian sangatlah dibutuhkan adanya penegasan masalah.
Atas dasar pokok pikiran yang terkandung dalam latar belakang masalah maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.Bagaimana aktivitas obyek wisata Pemandian Air Panas Bayanan di Desa Jambeyan Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen?
2.Bagaimana akhlak remaja di Desa Jambeyan Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen?
3.Bagaimana korelasi aktivitas obyek wisata Pemandian Air Panas Bayanan terhadap akhlak remaja di Desa Jambeyan Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen?

C.Tujuan Penelitian
Berangkat dari rumusan masalah sebagaimana yang telah dikemukakan di atas dan agar sasaran yang akan dicapai dalam penelitian ini lebih terarah. Maka perlu menjabarkan tujuan penelitian yang akan dicapai:
1.Untuk mengetahui aktivitas obyek wisata Pemandian Air Panas Bayanan di Desa Jambeyan Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen.
2.Untuk mengetahui akhlak remaja di Desa Jambeyan Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen.
3.Untuk mengetahui korelasi aktivitas obyek wisata Pemandian Air Panas Bayanan terhadap akhlak remaja di Desa Jambeyan Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen.

D.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian mengenai Korelasi Aktivitas Obyek Wisata Pemandian Air Panas Bayanan Terhadap Akhlak Remaja di Desa Jambeyan Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen diharapkan dapat memberikan manfaat:
1.Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memberikan masukan kepada pengelola wisata Pemandian Air Panas Bayanan mengenai Korelasi Aktivitas Obyek Wisata Pemandian Air Panas Bayanan Terhadap Akhlak Remaja dan juga untuk memperkaya khasanah Pendidikan Agama Islam khususnya pendidikan akhlak bagi remaja.
2.Manfaat Praktis
a.Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai karya ilmiah dalam upaya mengembangkan kompetensi penulis dan dapat menambah wawasan tentang korelasi aktivitas obyek wisata Pemandian Air Panas Bayanan terhadap akhlak remaja di Desa Jambeyan Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen.
b.Bagi pembaca, Dapat digunakan sebagai informasi dan tambahan pengetahuan mengenai korelasi aktivitas obyek wisata Pemandian Air Panas Bayanan terhadap akhlak remaja di Desa Jambeyan Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen dan juga sebagai acuan pada obyek wisata lainnya.
c.Bagi Pemerintah Kabupaten Sragen, diharapkan dapat memberikan kebijakan dalam pengembangan pariwisata sehingga dapat mencegah sesuatu yang bersifat negatif yang akan melanda merosotnya pendidikan, akhlak, maupun budaya masyarakat setempat.
d.Bagi masyarakat Jambeyan, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam menyerap kebudayaan-kebudayaan yang datang dari luar, sehingga dapat mengembangkan pengaruh positif yang diperoleh dan mencegah dampak negatif yang merugikan.

E.Batasan Masalah
Batasan masalah perlu dilakukan karena adanya keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti, khususnya waktu, tenaga, kemampuan teoritik yang relevan dengan penelitian, sehingga diharapkan penelitian dapat dilakuan lebih terfokus dan mendalam. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.Penelitian ini difokuskan untuk meneliti korelasi aktivitas Obyek Wisata Pemandian Air Panas Bayanan terhadap akhlak remaja di Desa Jambeyan Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen.
2.Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan menggunakan satu set instrument penelitian yang memiliki validitas (keabsahan/berlaku) dan realibitas (kenyataan) yang tinggi dan berdasarkan teori-teori yang relevan dengan variabel-variabel penelitian. Hasil penelitian sangat bergantung sepenuhnya kepada keihlasan para responden untuk menjawab dari angket maupun interview.
3.Sampel penelitian ini terdiri dari masyarakat dan beberapa remaja yang ada di Desa Jambeyan.

F.Definisi Operasional
Untuk menghindari salah pengartian atau salah tafsir tentang judul skripsi dan untuk memberikan pengertian yang jelas sesuai dengan judul “KORELASI AKTIVITAS OBYEK WISATA PEMANDIAN AIR PANAS BAYANAN TERHADAP AKHLAK REMAJA DI DESA JAMBEYAN KECAMATAN SAMBIREJO KABUPATEN SRAGEN”, maka perlu kiranya penulis menjelaskan arti dan maksud dari istilah-istilah yang dipakai dalam judul skripsi ini, sebagai berikut:

1.Korelasi
Korelasi adalah hubungan timbal balik atau sebab akibat. Dalam penelitian ini, korelasi yang dimaksud adalah adanya hubungan sebab akibat antara Obyek Wisata Permandian Air Panas Bayanan terhadap akhlak remaja di Desa Jambeyan Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen.
2.Aktivitas Obyek Wisata
a.Aktivitas adalah suatu kegiatan, keaktifan.
b.Obyek adalah suatu yang menunjukkan tempat, benda, tujuan
c.Wisata adalah pelancongan atau hiburan, darmawisata, perjalanan.
Pengertian aktivitas obyek wisata, istilah yang sering digunakan yaitu Segala sesuatu kegiatan yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian Aktivitas Obyek Wisata adalah segala sesuatu kegiatan yang mempunyai daya tarik, keunikan dan nilai yang tinggi, yang menjadi tujuan wisatawan datang ke suatu daerah tertentu.

3.Pemandian Air Panas Bayanan
Pemandian Air Panas Bayanan adalah suatu nama obyek wisata. pemandian air panas yaitu sumber air panas yang keluar atau muncul di tepi sungai, dengan selisih ketinggian 2 meter dan tidak bocor ke sungai yang menurut ceritera banyak kasiatnya termasuk menyembuhkan penyakit kulit.
4.Akhlak Remaja
a.Akhlak
Menurut beberapa ulama berpendapat mengenai pengertian tentang akhlak, sebagai berikut: Menurut Imam Al-Ghazali (1059-1111 M) yang dikenal sebagai Hujjatul Islam (Pembela Islam) karena kepiawaiannya dalam membela Islam dari berbagai paham yang dianggap menyesatkan, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
b.Remaja
Remaja adalah seseorang yang sudah mulai dewasa, sudah sampai umur untuk kawin. Dan kata remaja ini sebutan bagi kalangan laki-laki dan perempuan.
Jadi akhlak remaja dapat diartikan, sifat yang tertanam dalam jiwa remaja yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.

G.Sistematika Pembahasan
Dalam penulisan skripsi yang berjudul korelasi aktivitas Obyek Wisata Pemandian Air Panas Bayanan terhadap akhlak remaja di Desa Jambeyan Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen, maka penulis membuat sistematika pembahasan dengan tujuan mempermudah dalam menyusun skripsi, sebagai berikut:
Bab Pertama, dalam bab ini penulis membahas pendahuluan, yang berisikan: 1). Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, 2). Tujuan Penelitian, 3). Manfaat Penelitian: Manfaat Teoritis, Manfaat Praktis, 4). Batasan Masalah, 5). Definisi Operasional: Korelasi (sebab akibat), Aktivitas Obyek Wisata, Pemandian Air Panas Bayanan, Akhlak Remaja, 6). Sistematika Pembahasan.
Bab Kedua, dalam bab ini penulis membahas kajian pustaka, yang berisikan: 1). Pengertian Pariwisata dan Obyek Wisata: Pariwisata, Obyek Wisata, Manfaat Obyek Pariwisata, Korelasi Negatif Adanya Obyek Wisata, 2). Pengertian dan Ruang Lingkup Akhlak Remaja: Akhlak, Remaja, Akhlak Remaja, 3). Hipotesis Penelitian.
Bab Ketiga, dalam bab ini penulis membahas metode penelitian, yang berisikan: 1). Jenis Penelitian: Data Kualitatif, Data Kuantitatif, 2). Rancangan Penelitian: Variabel Bebas (X), Variabel Terikat (Y), 3). Populasi dan Sampel, 4). Metode Pengumpulan Data: Metode Observasi, Metode Interview (Wawancara), Metode Angket, Metode Dokumentasi, 5). Instrumen Penelitian, 6). Analisis Data.
Bab Keempat, dalam bab ini penulis membahas hasil penelitian, yang berisikan: 1). Gambaran Umum Lokasi Penelitian: Gambaran Umum Desa Jambeyan, Potensi Sumber Daya Manusia, Lokasi Administratif Sambirejo, Kondisi Tani di Sambirejo, Kondisi Pendidikan di Sambirejo, 2). Gambaran Umum Obyek Wisata Yang Penulis Diteliti: Lokasi Administratif Pemandian Air Panas Bayanan, Sarana dan Prasarana Pendukung, Sejarah Obyek Wisata Yang Diteliti. 3). Penyajian Data: Penyajian Data, Analisis Data, dan Pengujian Data.
Bab Kelima, dalam bab ini penulis membahas simpulan dan saran, yang berisikan: simpulan, saran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar